Pages

Subscribe:

Jumat, 06 April 2012

Contoh Surat Pembaca


Surat Pembaca
KAMI SEMAKIN GERAM DENGAN MEREKA

Salah satu masalah besar di sekolah kita adalah masih tingginya tingkat ketidakhadiran guru di kelas. Banyak kelas-kelas yang kosong karena ditinggal oleh gurunya entah karena sakit, rapat ini dan itu, sedang ada jam mengajar di sekolah lain, ikut MGMP, atau sekedar malas saja masuk ke kelas. Daftar alasan sangat variatif dan kreatif. Dan semua pihak nampaknya maklum saja dengan situasi ini.

Tepat pada hari Jum’at mulai Semester 2, kelas 9 G terasa sepi tanpa adanya seorang guru yang masuk mulai jam pelajaran pertama dimulai. Namun baru pada jam terakhir barulah guru mapel masuk kelas. Kami sebagai siswa merasa geram dengan ketidakhadiran guru – guru yang malas dan menyepelekan murid dan pelajaran. Semua pelajaran itu penting, karena ilmu itu penting untuk masa depan kami. Tepatnya lagi pada hari rabu sepanjang semester 1, lagi - lagi kami dirugikan oleh kemalasan guru untuk masuk kelas. Alhasil, ketua kelaslah yang memimpin jalannya praktik dan ternyata guru mapel sedang asyik – asyiknya update status di jejaring sosial facebook.

Kemalasan guru untuk masuk kelas memang sudah menjadi “Sunnatullah”. Jika bel baru berbunyi guru mapel masuk kelas dan hanya memberi PR dan tugas yang menumpuk.   Bagaimana dengan tindakan Kepala Sekolah dan pihak TATIB kepada guru malas ?. kami tidak sekedar berharap, tetapi menginginkan adanya tindakan preventif dan kuratif bagi para guru malas dan guru yang banyak alasan. Bukti Jurnal kelas tidak bisa mendukung guru mapel masuk kelas atau tidak, karena jurnal mengajar kadang diisi juga kadang tidak walaupun guru tersebut masuk kelas. Kami menginginkan tindakan preventif seperti halnya  menertibkan guru malas dan memaksa guru malas menuju ke kelas. Untuk tindakan Kuratif kami menginginkan agar Kepala Sekolah mengajukan laporan kepada pemerintah agar gaji guru malas dikurangi, serta mencabut tunjangan bagi guru malas. Kedua tindakan tersebut perlu baik secara lisan dan tulis agar menghilangkan semboyan “Mulang Gak Mulang, Guru Pancet Dibayar Pemerintah”. 

1 komentar:

Unknown mengatakan...

pengarangnya siapa , maaf sebelumnya ? :)

Posting Komentar