Pages

Subscribe:

Jumat, 06 April 2012

TUGAS PLH


ARTIKEL INOVASI TEKNOLOGI
DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERTANIAN

            Indonesia sebagai anggota KTT Bumi memiliki komitmen kuat untuk mengatasi masalah lingkungan, termasuk di sektor pertanian. Sebagai negara Agraris Berkembang, Indonesia wajib mendukung program yang menyangkut permasalahan lingkungan dan pertanian. Melalui Dep. Pertanian telah menetapkan beberapa kebijakan dalam pembangunan Pertanian. Pertama, kebijakan pembangunan dan pengembangan dalam bidang pertanian. Kedua, kebijakan yang bersifat regulasi, pengawasan, dan pengendalian melalui peraturan perundang undangan.

Pengembangan Sistem pertanian berkelanjutan di Indonesia

            Seperti pendapat Brown dan Hock (1999) yang mengungkapkan 6 komponen tolok ukur dari pembangunan pertanian berkelanjutan yang selaras dengan konsep tolok ukur yang dijalankan di Indonesia. 1) Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia yang populer pada masa kini adalah “hasil pertanian organik”, menyebabkan Pemerintah gempar mensosialisasikan pertanian berbasis obat campuran organik dan anorganik dikarenakan masyarakat sudah semakin mengenal kesehatan, lingkungan dan gizi. Dengan komposisi 70% organik 30% anorganik. 2) Sosialisasi pemerintah agar petani bisa mengkombinasikan antara penggunaan teknologi modern (mesin) dan teknologi tradisional (manual, dgn orang). 3) Peningkatan mutualisasi pengelolaan lahan pertanian yang tidak mengganggu ekosistem lingkungan sekitar. Tapi Kenyataanya hasil tolok ukur yang berlaku di Indonesia sangatlah mengenaskan 1) Kepunahan spesies, populasi orang utan dan burung cendrawasih yang semakin terancam punah akibat habitatnya banyak digunakan sebagai lahan pertanian. 2) Kerusakan hutan, dari survey nasional regional mengungkapkan 60% lahan hutan tiap tahunnya habis ditebang untuk kepentingan pribadi. 3) Erosi tanah, Sebagian besar daerah pegunungan sering terjadi erosi tanah akibat illegal logging. 4) Emisi karbon, semakin tak terkendalinya pengendara kendaraan dan asap rokok di Indonesia menyebabkan Emisi Karbon sulit dikendalikan. 5) Jumlah ikan yang ditangkap, penangkapan ikan di Indonesia sudah tak terkendali apalagi dengan bahan peledak. 6) Laju kelahiran, ledakan penduduk di indonesia pada tahun 2011 yang sudah mencapai 4x  lipat dari tahun 2004.
Di berbagai negara maju, produk pangan organik sudah menjadi Agribisnis yang meyakinkan. Dilaporkan nilai jual pangan organik pada 2003mencapau US$ 23 miliar atau lebih dari Rp. 230 triliun.

KESIMPULAN

            Dari artikel diatas dapat disimpulkan bahwa rata rata Pengembangan Sistem pertanian berkelanjutan di Indonesia masih dibawah rata rata walaupun masih sedikit banyak ada beberapa sektor yang bisa dibanggakan. Tetapi dengan beberapa program dari Pemerintah dan Dep. Pertanian seperti program KB, dan penyuluhan pertanian lain untuk menekan angka negatif dari tolok ukur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar